Senin, 05 November 2012

Malaikat Tanpa Sayap


Malaikat tanpa  sayap seakan itulah julukan yang cocok yang sekiranya tepat di berikan untuk ke dua orang tua ku bahkan untuk kedua orang tua kita semua . kedua orang yang sangat berharga dalam hidup kita, orang yang selalu memotifasi, mengarahkan serta mendorong agar kita,  anaknya menjadi lebih baik dan terus lebih baik lagi. Mereka seakan tidak peduli lagi dengan keadan  mereka sendiri demi kebahagian kami. Kebahagian tentunya akan terasa lebih lengkap lagi apabila kita di kelilingi oleh arang yang kita cintai dan mencintai kita. Dari sekian banyak orang yang mencintai kita ada satu orang yang dengan tulus mencintai kita sepenuh hati , menyayangi kita dengan tulus dan tidak akan pernah melepas cintanya untuk kita siapa lagi, mereka merka adalah keluarga terutama orang  tua.  keberhasilan dan perjuangan yang kita peroleh hari ini tidak terlepas dari cinta, kasih sayang, dukungan dan bimbingan dari orang tua.
Kebahagiyaan ku surga mereka dan derita ku pilu bagi mereka . aku bisa berdiri di tempat ini dengan dukungan mereka . pandangan ku selalu tertuju pada kedua di kejauhan sana tegan senyuman yang tidak asing di mata ku, dua orang yang sangat aku hargai, aku hormati, aku cintaidan aku sayangi ... yah mereka kedua orang tua ku. Orang  yang selalu setia menunggu setiap kedatangan ku di rumah  di kala aku kembali dengan penuh antusiasnya mereka ingin mengetahui  bagaiman perkembangan ku selama jauh dari mereka . dengan di sertai senyuman aku berjalan menuju mereka seiringnya terlitasnya di benakku atas apa yang telah mereka lakukan untuk hidup ku selama ini.
Mamah yang telah mengandungku selama sembilan bulan, mamah juga yang telah memperjuangkan hidupnya hingga aku bisa terlahir di dunia seperti saat ini, mamah juga yang telah merawat ku dengan penuh kelembutan serta kasih sayang yang tulus . papah yang telah mendidikku papa yang telah rela bekerja keras  banting tulang,  ikhlas mengeluarkan keringatnya agar akau dapat menikmati hidup detik demi detik, hari demi hari, dan  bahkan tahun demi tahun.
Tapi apakah yang dapat aku untuk membalas mereka . sering aku tutup kupin ga mau mendergarka setiap nasihat mereka, sering banget aku bohong kepada mereka demi kepuasan ku , sering pula aku ngelawah mereka ketika mereka marah atas kenakalan ku, sering pula aku mengeluarkan kata kata kasar yang tidak pantas mereka dengar dari bibir ku dikala mereka tidak mengabulkan permintaan ku ... dasar pelit, kuno,  kolot  tapi apakah mereka menyimpan rasa dendam terhadapku. Tidakkk tidakk sama sekali mereka dapat tulus memaafkan setiap kesallahan ku mereka tetap menyayangiku di setiap hembusan nafas mereka  dan bahkan mereka menyebutkan nama ku di setiap doa doa mereka . Ya... tuhan bertapa durhakanya aku terhadap mereka,  tak sadarkah aku kalau mereka itu orang yang sangat berharga dalam hidupku, langkah langkah ku terhenti dihadapan mereka dan kupandangi mereka inci demi inci badan yang dulu tegap, kekar kini telah berubah mulai membungkuk . rambut yang dulu hitam kini mulai memutih kutatap mata mereka  berbinar binar dan mulai meneteskan air mata bahagiya air mata haru , air mata bangga melihat ku saat ini . ku peluk erat tubuh mereka sambil kukatakan sesuatu yang seharusnya telah lama aku katakan kepada mereka papah mamah terima kasih atas semua yang telah engkau lakukan demi aku, aku akan sayang kalian sampai akhir hayat ku

Ciputat, 04 November, 2012

0 komentar:

Posting Komentar