Malaikat tanpa sayap seakan itulah
julukan yang cocok yang sekiranya tepat di berikan untuk ke dua orang tua ku
bahkan untuk kedua orang tua kita semua . kedua orang yang sangat berharga
dalam hidup kita, orang yang selalu memotifasi, mengarahkan serta mendorong agar
kita, anaknya menjadi lebih baik dan
terus lebih baik lagi. Mereka seakan tidak peduli lagi dengan keadan mereka sendiri demi kebahagian kami.
Kebahagian tentunya akan terasa lebih lengkap lagi apabila kita di kelilingi
oleh arang yang kita cintai dan mencintai kita. Dari sekian banyak orang yang
mencintai kita ada satu orang yang dengan tulus mencintai kita sepenuh hati ,
menyayangi kita dengan tulus dan tidak akan pernah melepas cintanya untuk kita siapa
lagi, mereka merka adalah keluarga terutama orang tua. keberhasilan dan perjuangan yang kita peroleh
hari ini tidak terlepas dari cinta, kasih sayang, dukungan dan bimbingan dari
orang tua.
Kebahagiyaan ku surga mereka dan derita ku pilu bagi mereka . aku bisa
berdiri di tempat ini dengan dukungan mereka . pandangan ku selalu tertuju pada
kedua di kejauhan sana tegan senyuman yang tidak asing di mata ku, dua orang
yang sangat aku hargai, aku hormati, aku cintaidan aku sayangi ... yah mereka
kedua orang tua ku. Orang yang selalu
setia menunggu setiap kedatangan ku di rumah
di kala aku kembali dengan penuh antusiasnya mereka ingin mengetahui bagaiman perkembangan ku selama jauh dari
mereka . dengan di sertai senyuman aku berjalan menuju mereka seiringnya
terlitasnya di benakku atas apa yang telah mereka lakukan untuk hidup ku selama
ini.
Mamah yang telah mengandungku selama sembilan bulan, mamah juga yang
telah memperjuangkan hidupnya hingga aku bisa terlahir di dunia seperti saat
ini, mamah juga yang telah merawat ku dengan penuh kelembutan serta kasih
sayang yang tulus . papah yang telah mendidikku papa yang telah rela bekerja
keras banting tulang, ikhlas mengeluarkan keringatnya agar akau
dapat menikmati hidup detik demi detik, hari demi hari, dan bahkan tahun demi tahun.
Tapi apakah yang dapat aku untuk membalas mereka . sering aku tutup kupin
ga mau mendergarka setiap nasihat mereka, sering banget aku bohong kepada
mereka demi kepuasan ku , sering pula aku ngelawah mereka ketika mereka marah
atas kenakalan ku, sering pula aku mengeluarkan kata kata kasar yang tidak
pantas mereka dengar dari bibir ku dikala mereka tidak mengabulkan permintaan
ku ... dasar pelit, kuno, kolot tapi apakah mereka menyimpan rasa dendam
terhadapku. Tidakkk tidakk sama sekali mereka dapat tulus memaafkan setiap
kesallahan ku mereka tetap menyayangiku di setiap hembusan nafas mereka dan bahkan mereka menyebutkan nama ku di
setiap doa doa mereka . Ya... tuhan bertapa durhakanya aku terhadap mereka, tak sadarkah aku kalau mereka itu orang yang
sangat berharga dalam hidupku, langkah langkah ku terhenti dihadapan mereka dan
kupandangi mereka inci demi inci badan yang dulu tegap, kekar kini telah
berubah mulai membungkuk . rambut yang dulu hitam kini mulai memutih kutatap
mata mereka berbinar binar dan mulai
meneteskan air mata bahagiya air mata haru , air mata bangga melihat ku saat
ini . ku peluk erat tubuh mereka sambil kukatakan sesuatu yang seharusnya telah
lama aku katakan kepada mereka papah mamah terima kasih atas semua yang telah
engkau lakukan demi aku, aku akan sayang kalian sampai akhir hayat ku
Ciputat, 04 November, 2012
0 komentar:
Posting Komentar